black and brown makeup brush set

Sentuhan Kuas, Percaya Diri Meningkat Manfaat Makeup Lebih dari Sekadar Tampilan

Makeup sudah menjadi bagian penting dari kehidupan modern. Tidak hanya bagi para selebriti, makeup juga hadir dalam keseharian jutaan perempuan (dan juga pria) di seluruh dunia, baik untuk ke kantor, hangout, atau bahkan sekadar belanja ke minimarket. Namun, makeup bukan sekadar alat untuk mempercantik wajah atau menutupi kekurangan. Di balik lapisan foundation, garis eyeliner, dan warna lipstik yang berani, ada manfaat psikologis, sosial, bahkan terapeutik yang sering luput dari perhatian. Artikel ini mengajak kamu melihat makeup dari sudut pandang yang lebih dalam: bagaimana sentuhan kuas bisa meningkatkan rasa percaya diri dan memberi pengaruh positif pada berbagai aspek kehidupan.

Jihan Hasanah Nasution

4/7/20254 min read

Ekspresikan diri dengan makeup
Ekspresikan diri dengan makeup

1. Makeup sebagai Bentuk Ekspresi Diri

Sama seperti pilihan busana atau gaya rambut, makeup adalah media untuk menyampaikan siapa diri kita. Pemakaian warna-warna cerah seperti oranye atau merah bisa mencerminkan keceriaan dan energi tinggi, sementara nuansa nude dan soft pink bisa menunjukkan sisi lembut dan kalem dari seseorang.

Ekspresi diri melalui makeup memberi ruang kebebasan bagi individu untuk menciptakan identitas visual yang unik. Makeup bisa menyesuaikan mood, situasi, bahkan tujuan tertentu. Hari ini kamu bisa tampil edgy dengan winged eyeliner dan bold lip, besok kamu bisa memilih tampilan natural untuk menunjukkan sisi sederhana namun anggun.

“Makeup bukan topeng, tapi kanvas. Di situlah kamu bisa menggambar versi terbaik dari dirimu.”

2. Meningkatkan Percaya Diri secara Instan

Salah satu manfaat paling terasa dari memakai makeup adalah peningkatan rasa percaya diri. Tidak sedikit orang merasa lebih siap menghadapi dunia setelah mengaplikasikan foundation yang merata, bulu mata yang lentik, dan bibir yang berwarna. Makeup memberikan semacam mental armor—perisai emosional yang membuat kita merasa lebih kuat, cantik, dan pantas untuk tampil di depan publik.

Penelitian dari Harvard Medical School bahkan menunjukkan bahwa orang yang menggunakan makeup cenderung merasa lebih kompeten dan lebih percaya diri saat berbicara di depan umum dibandingkan mereka yang tampil bare-faced.

Manfaat psikologis makeup:

  • Meredakan kecemasan sosial

  • Membantu menghadapi wawancara kerja

  • Meningkatkan kepercayaan saat kencan pertama

  • Membantu menyesuaikan diri dalam lingkungan baru

Makeup tidak membuat seseorang menjadi “palsu”, tetapi justru memperkuat persepsi positif terhadap diri sendiri.

3. Rutinitas Makeup sebagai Terapi Diri

Mengaplikasikan makeup bisa menjadi kegiatan yang meditatif dan menyembuhkan. Sentuhan kuas di wajah, gerakan memulas bibir, atau membaurkan eyeshadow secara perlahan menciptakan ritme yang menenangkan. Di tengah kesibukan dunia yang serba cepat, aktivitas ini bisa menjadi “me-time” yang sangat berharga.

Manfaat makeup sebagai terapi:

  • Mengurangi stres

  • Membantu fokus (khususnya saat mengalami kecemasan atau overthinking)

  • Meningkatkan self-awareness terhadap tubuh dan wajah sendiri

Beberapa praktisi psikologi bahkan menggunakan makeup dalam sesi terapi untuk membantu pasien dengan gangguan citra diri atau trauma. Makeup dalam hal ini bukan pelarian, tapi alat bantu untuk mencintai diri sendiri secara perlahan.

4. Sarana Kreativitas yang Tak Terbatas

Bagi banyak orang, makeup adalah bentuk seni. Sama seperti melukis di kanvas, wajah menjadi media tempat berekspresi dan berkreasi. Kombinasi warna eyeshadow, teknik cut-crease, blending foundation, hingga membuat efek ilusi wajah adalah bagian dari seni rupa modern.

Platform seperti Instagram dan TikTok telah membuka ruang bagi para makeup artist maupun pemula untuk menunjukkan hasil karya mereka. Dari makeup karakter fantasi, inspirasi alam, hingga makeup bertema film—semuanya menunjukkan bahwa makeup bisa menjadi jembatan kreativitas yang luar biasa.

Manfaat eksplorasi makeup:

  • Mengembangkan keterampilan seni visual

  • Meningkatkan koordinasi mata dan tangan

  • Memunculkan rasa bangga dan kepuasan diri

5. Makeup Membantu Memperbaiki Citra Diri

Citra diri adalah bagaimana seseorang melihat dan menilai dirinya sendiri. Makeup bisa menjadi alat bantu untuk memperbaiki citra diri yang terganggu karena jerawat, noda hitam, atau bekas luka. Dengan hasil akhir yang halus dan menyatu, seseorang bisa merasa tampil lebih baik dan lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Tentu, makeup tidak menyembuhkan masalah kulit, tapi membantu mengurangi tekanan psikologis yang muncul dari rasa tidak percaya diri. Banyak orang melaporkan bahwa mereka merasa “lebih utuh” setelah merias wajah mereka—seolah-olah makeup mengembalikan kontrol atas tampilan diri mereka.

6. Makeup sebagai Bagian dari Profesionalisme

Di lingkungan kerja atau acara formal, makeup kerap diasosiasikan dengan kesan profesional dan siap menghadapi tantangan. Dalam banyak bidang—terutama yang berkaitan dengan publik seperti perbankan, pelayanan pelanggan, atau media—makeup bisa memberi kesan bahwa seseorang memperhatikan penampilan dan menghargai situasi.

Manfaat profesional dari makeup:

  • Memberi kesan rapi dan terawat

  • Meningkatkan peluang karier

  • Menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan profesional

Tentu saja, ini bukan berarti semua orang wajib memakai makeup untuk dianggap profesional. Namun, dalam konteks sosial tertentu, makeup bisa memperkuat komunikasi non-verbal yang positif.

7. Makeup dan Empowerment: Alat Emansipasi Modern

Makeup dulunya dianggap sebagai simbol penindasan terhadap perempuan—dipaksa tampil cantik demi standar tertentu. Namun kini, makeup justru menjadi simbol kebebasan dan empowerment. Pilihan untuk memakai atau tidak memakai makeup menjadi hak individu, bukan kewajiban.

Kampanye seperti #PowerOfMakeup dan #MyBeautyMyRules menunjukkan bahwa makeup adalah pilihan sadar, bukan tekanan sosial. Perempuan (dan pria) bisa memilih untuk tampil full glam atau bare-faced, dan keduanya adalah valid.

Manfaat sosial makeup:

  • Mengembalikan kontrol pada tubuh sendiri

  • Menantang standar kecantikan yang sempit

  • Membuka ruang inklusivitas dalam dunia kecantikan

8. Komunitas Makeup: Tempat Bertumbuh dan Terhubung

Dunia makeup telah menciptakan komunitas global yang sangat suportif. Melalui forum, YouTube, TikTok, dan Instagram, para beauty enthusiast saling berbagi tutorial, review, bahkan curhat soal pengalaman pribadi. Komunitas ini memberikan ruang aman bagi siapa saja untuk belajar, bereksperimen, dan mendapatkan validasi.

Manfaat komunitas makeup:

  • Menumbuhkan rasa memiliki

  • Memberi dukungan emosional

  • Membuka peluang kolaborasi kreatif dan profesional

Banyak orang yang memulai dengan menonton tutorial makeup lalu berakhir menjadi beauty content creator dengan ribuan pengikut. Makeup bukan lagi sekadar hobi, tapi juga jalur karier yang menjanjikan.

9. Makeup untuk Semua Gender

Stereotip bahwa makeup hanya untuk perempuan kini mulai runtuh. Semakin banyak pria yang memakai makeup sebagai bentuk ekspresi atau kebutuhan profesional. Brand-brand besar mulai mengangkat model pria dalam kampanye mereka, dan banyak beauty influencer pria yang meraih sukses besar.

Makeup tidak mengenal gender—ini adalah bentuk seni, perawatan diri, dan ekspresi yang terbuka untuk siapa saja.

10. Membantu Mengenal Diri Lebih Dalam

Setiap kali kamu berdiri di depan cermin untuk merias wajah, kamu sedang melakukan dialog dengan diri sendiri. Kamu belajar melihat wajahmu dari sudut yang berbeda, mengenal bentuk alismu, tekstur kulitmu, dan warna yang paling cocok denganmu. Proses ini adalah latihan mencintai diri sendiri secara sadar.

Dengan makeup, kamu belajar bahwa cantik bukan berarti sempurna—tapi tentang menghargai dan merayakan siapa dirimu.

Silahkan follow juga akun sosial media kami @jisiemakeup di Instagram, Tiktok, Facebook dan X untuk tips, rekomendasi dan hal-hal menarik tentang makeup!